Mengertilah akan diriku
Walau hanya sekali dalam hidup kalian
Telah kulewati lowong masa gelap
Yang hanya berisi kehampaan
Tanpa cahaya, udara ataupun asa
Aku telah korbankan segalanya
Dalam kepolosan telah hilang harga diri
Dalam ketidak berdayaan telah kuperjuangkan
Agar aku tetap berdiri dan berjalan
Melewati lorong gelap itu
Atas segala hal yang telah aku lakukan
Hingga peluh dan air mata tanpa beda
Tercurah saling melengkapi
Dalam perjalanan ini telah kulakukan yang terbaik
Hingga loyalitas yang kalian minta
Tetapi..
Atas semua hal tetap saja,
aku bukan apa-apa
Kau…kalian…semua…
Tetap saja mengatakan
Aku adalah pecundang
Yang hidupnya tanpa manfaat
Bahkan babi pun ada manfaatnya
Dalam ujung lorong yang tak kunjung bercahaya
Kutanyakan pada kebisuan
Apakah aku tak memiliki hak
Setidaknya untuk mengatakan “betapa bahagia diriku”
Meski dalam ironi kata-kata terdengar miris
Hidupku penuh kebahagiaan, kulalui semua dera cerca
Mengertilah akan diriku
Aku hanya ingin bahagia
Sekali saja dalam hidupku
Bahagia yang sebenarnya