Tempatku mengais rezeki telah dibeli sahamnya 51% oleh Jepang
Otomatis Nippon-nippon itu merajai walau hanya karena berbeda 1%
dibanding pewaris negeri yang katanya merupakan strategi
menggemakan nama tanah air di negara si Nippon
Lalu mulailah dibentuk roti sandwich lezat ala nippon
Nippon-nippon itu menyundul dari bawah dan memencet dari atas
dan anak negeri tinggallah menjadi kacung di tanah sendiri
Para nippon menduduki posisi strategis
Para pribumi tetap menjadi pengais
Pembesar mantan penguasa lama diadu dengan buruhnya
dinaikkan upah yang sebenarnya masih jauh lebih kecil
dibanding kekayaan nippon dari keringat dan darah anak bangsa
Apakah sang anak bangsa merasa marah kawan?
Tidak!!
Justru anak bangsa merasa bangga
Bekerja dengan orang asing yang cerdas dan kaya
karena pengusaha pribumi terkenal kekikirannya
Walau harus dijajah tanpa daya
Lalu..Mengapa bisa bangga?
Saat ditanya bekerja untuk siapa
Jika bercerita bekerja dengan siapa
Padahal nippon menjajah dan merajalela
Tetapi itulah potret bangsa
Tempatku mengais rezeki adalah satu diantara berjuta tempat
yang digadai ke para menir, nippon ataupun asing
Aku adalah salah satunya
Yang dijajah dengan perasaan bangga
Meskipun tak jarang hati bertanya
“Mengapa saat sekarang kita harus bangga dijajah?”
Kemudian…Apalah arti Proklamasi yang katanya merupakah sertifikat tanda merdeka?
(Renungan 22 November 2013)